Baterai Laptop Harus Di Charge Terus? Ini Sebabnya


Baterai Laptop Harus Di Charge Terus? Di zaman digital saat ini gadget adalah hal wajib dimiliki. Mulai dari handphone, tablet, tv digital hingga laptop. Dalam lini pekerjaan pun perangkat-perangkat berperan penting. Mulai dari penginputan data penjualan, distribusi produk dan jasa, laporan serta presentasi. Laptop perlu untuk di cas agar bisa digunakan. Mayoritas pengguna selalu memastikan baterainya terisi penuh. Tentu sangat menjengkelkan jika pekerjaan sedang menumpuk tapi baterainya habis. Tak jarang baterai laptop harus di charge terus agar bisa merasa lebih aman.

Apakah Benar Baterai Laptop dicharge Terus?

Tapi apakah ini tidak akan bermasalah pada ketahanan baterai laptop kita? Yuk kita baca ulasan berikut:
Ada dua pendapat yang beredar di masyarakat ya

  • Baterai laptop harus di charge terus saat digunakan.

Asumsi masyarakat bahwa baterai akan cepat rusak jika terus terhubung dengan listrik tidak salah namun tidak benar juga. Kenapa demikian? Pendapat itu benar dan berlaku beberapa tahun lalu saat laptop belum menggunakan baterai lithium. Nah perkembangan teknologi yang cukup pesat menghasilkan baterai yang lebih tahan lama dan memiliki mekanisme memutuskan aliran listrik jika sudah penuh. Laptop-laptop pabrikan sekarang sudah menggunakan lithium baik yang polimer ataupun yang ion.
 
Berita baiknya aliran listrik akan terhenti ke baterai jika sudah mencapai 100%. Lalu alirannya akan langsung menuju ke laptop untuk digunakan sebagai sumber daya tanpa mengurangi cas baterai. Di sisi lain hal ini berpotensi menaikan suhu laptop. Suhu yang terlalu panas akan merusak kandungan kimia baterai sehingga tidak bekerja secara optimal. Solusinya, sebaiknya anda menggunakan kipas laptop dengan sambungan USB agar suhunya tetap terjaga.

  • Cukup di charger hingga 75%

Karakteristik lain dari lithium  sebagai baterai adalah dayanya akan berkurang sendiri meski tidak digunakan. Contohnya anda mengisi baterai laptop hingga penuh lalu memasukkannya ke lemari untuk jangka waktu relatif lama.ketika menggunakannya kembali ternyata baterai telah kosong sehingga perlu dicas kembali untuk dapat digunakan. Nah disarankan laptop dicas sampai angka 40% saja sebelum disimpan. Trik lainnya menjaga keawetan baterai dengan mengecas hingga 75%, setelah berkurang hingga 20% lakukan pengecasan kembali.
Nah sekarang anda tinggal mengecek baterai laptop apakah masih yang jenis lama atau sudah yang terbaru. Sesuaikan cara penggunaannya ya. Hal lain yang perlu anda pahami bahwa penggunaan laptop juga berpengaruh pada keawetan baterai. Setiap seribu kali penggunaan baterai akan mengalami penurunan fungsi. Lakukan antisipasi dengan mengaktifkan mode hemat atau smart charging  untuk meminimalisir penggunaan daya baterai. Turunkan juga intensitas cahaya layar anda, karena berpotensi mengakibatkan laptop cepat lowbat. Cara lain dapat ditempuh dengan mengurangi penggunaan aplikasi secara bersamaan. Cukup gunakan satu atau dua saja agar gadget tidak cepat panas.
Jika laptop sudah terasa panas, hentikan pemakaian dan mematikan laptop beberapa saat hingga suhunya turun.  Jenis baterai lithium ion mudah soak saat suhu tinggi. Selain lain itu cas laptop anda sambil menonaktifkannya. Khusus untuk perangkat yang telah lama disimpan di lemari, lakukan pengecekan terlebih dahulu 30-1 jam. Tips terakhir,jangan biarkan laptop mati total ya. Semakin sering baterai 0 persen maka semakin cepat rusak. Jika memiliki budget lebih belilah laptop yang memiliki power saver.
Gimana teman-teman informasi tadi sudah cukup jelas ya soal cara charger laptop ya ? Semoga dengan begini pertanyaan anda soal Baterai Laptop Harus Di Charge Terus sudah terjawab. Semoga bermanfaat. 

Komentar